Sunday, March 9, 2014

LANGKAH - LANGKAH PENELITIAN



 1. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah
              Sebelum melakukan penelitian ilmiah terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi masalah. Mengapa perlu dilakukan ??? Tujuannya agar rumusan masalah yang akan dibuat menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal dalam penelitian ilmiah tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian. Identifikasi masalah dirumuskan bersesuaian sebagaimana latar belakang masalah, berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan. Identifikasi masalah pada umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, sementara rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).
              Kemudian dalam memilih masalah biasanya dijumpai lebih dari satu masalah, dan tidak semua masalah dapat diteliti. Oleh sebab itu perlu diberi pemilihan atau pembatasan masalah.
              Lalu setelah masalah diidentifikasi dan dipilih atau dibatasi, selanjutnya masalah tersebut dirumuskan dalam kalimat Tanya yang padat dan jelas, memberikan petunjuk tentang kemungkinan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan tersebut.

 2. Menyusun Kerangka Pemikiran
        Kerangka pemikiran dalam sebuah penelitian kuantitatif, sangat menentukan kejelasan dan validitas proses penelitian secara keseluruhan. Dalam kerangka pemikiran peneliti dapat menjelaskan secara komprehensif variabel-variabel apa saja yang diteliti dan dari teori apa variabel-variabel itu diturunkan, serta mengapa variabel-variabel itu saja yang diteliti. Uraian dalam kerangka berpikir harus mampu menjelaskan dan menegaskan secara komprehensif asal-usul variabel yang diteliti, sehingga variabel-variabel yang tercatum di dalam rumusan masalah dan identifikasi masalah semakin jelas asal-usulnya.
            Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti menduduk-perkarakan masalah dalam kerangka teoritis (theoretical framework) atau disebut juga proses deduktif.

3. Merumuskan Hipotesis.
             Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti. Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis.Merumuskan hipotesis yang baik sangat berguna untuk menjelaskan masalah, petunjukpemilihan metodologi yang tepat dan menyusun langkah dan pembuktian penelitian.


Didalam Merumuskan hipotesis hendaklah mempertimbangkan:

a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih
b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat
d. Hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya hendaklah orang mungkin mengumpulkan data menguji kebenaran hipotesis itu.

 4. Menguji Hipotesis Secara Empiric.
              Setelah merumuskan hipotesis, langkah selanjutnya menguji hipotesis yang telah dirumuskan secara nyata. Artinya, mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang dapat diamati dalam istilah ilmiah hal ini disebut virifikasi (pembenaran). Apabila hipotesa terbukti cocok dengan fakta maka disebut konfirmasi. Falsifikasi (penyalahan) terjadi jika usaha menemukan fakta dalam pengujian hipotesa tidak sesuai dengan hipotesa. Bilamana usaha itu tidak berhasil, maka hipotesa tidak terbantah oleh fakta yang dinamakan koroborasi (corroboration). Hipotesa yang sering mendapat konfirmasi atau koroborasi dapat disebut teori.

5. Melakukan Pembahasan.
             Melakukan pembahasan adalah kegiatan menjawab pertanyaan atau rumusan masalah penelitian, sesuai dengan hasil analisis data yang telah dilakukan. Pada saat melakukan pembahasan, berarti peneliti melakukan interpretasi dan diskusi hasil penelitian.Hasil penelitian dan pemabahasannya merupakan inti dari sebuah penelitian ilmiah.Pada penelitian ilmiah dengan pengajuan hipotesis, maka pada langkah inilah hipotesis itu dinyatakan diterima atau ditolak dan dibahas mengapa diterima atau ditolak. Bila hasil penelitian mendukung atau menolak suatu prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa demikian. Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori yang menjadi sandaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan. 

 6. Menarik Kesimpulan
              Setelah melakukan langkah-langkah diatas, selanjutnya peneliti membuat kesimpulan berdasarkan batasan-batasan penelitian yang ada dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
              Penarikan kesimpulan dalam penelitian ilmiah adalah penilaian atau hasil keputusan apakah sebuah hipotesis yang telah di dapat dari beberapa fakta ini di tolak atau diterima. Kemungkinanya dalam proses pengujian tersebut terdapat beberapa fakta yang memang cukup mendukung hipotesis maka hipotesis tersebut bisa di terima atau dilanjutkan lagi.

Sumber :


No comments:

Post a Comment