Tuesday, March 11, 2014

MACAM-MACAM METODE PENELITIAN

      

       1.      Penelitian Eksperimen (Mengujicobakan)
          Adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen yang akan diteliti itu efektif atau tidak. Untuk menguji eksperimen yang diteliti tersebut efektif atau tidaknya harus menggunakan variable kontrol.
          Menurut Solso & MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan
           Contoh : Penelitian dampak lampu terhadap semangat kerja buruh di suatu pabrik.

Langkah-langkah dalam kegiatan penelitian eksperimental adalah :
      ·         Dengan melakukan kajian induktif yang berhubungan dengan masalah yang akan dipecahkan
      ·         Melakukan indentifikasi masalah
      ·         Melakukan studi literatur dari sumber yang relevan, merumuskan hipotesa penelitian serta merumuskan definisi istilah yang ada.


Membuat suatu rencana penelitian yang di dalamnya pencakup : 
1.      Mengidentifikasi variabel eksternal yang tidak dibutuhkan.
2.      Menentukan cara pengontrolan
3.      Memilih rancangan yang sesuai
4.      Memilih sampel dan menentukan populasi
5.      Melakukan pembagian subjek ke dalam kelompok eksperimen / control
6.      Memvalidasi dan membuat instrument
7.      Mengidentifikasi prosedur serta menentukan hipotesis

       2.      Penelitian Verifikasi (Pengujian)
           Mengapa harus melakukan Verifikasi/pengujian pada suatu penelitian ??? Tujuannya untuk mengecek suatu kebenaran hasil dari penelitian lain atau yang telah ditelitinya.
Untuk menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau menggugurkan teori atau hasil penelitian sebelumnya atau menguji seberapa jauh tujuan yang sudah digariskan itu tercapai atau sesuai dengan harapan/teori yang sudah baku.
           Misalnya, penelitian untuk menguji teori fisika milik Albert Einstein.

       3.      Penelitian Deskriptif (Mendeskripsikan)
           Penelitian deskriptif merupakan sebuah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang ada, dan yang sedang berlangsung saat ini maupun yang lampau misalnya : Berapa lama seorang mahasiswa dalam mengerjakan soal matematika. Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian demikian disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Metode deskriptif dalam pelaksanaanya dengan cara melakukan survey, studi kasus (membedakan antara kasus yang satu dengan yang lainnya), studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak, menganalisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.

      4.      Penelitian Historis (Merekonstruksi)
         Merupakan penelaahan serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Atau dapat dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan.
         Penelitian ini bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan atau generalisasi yang kuat.

Ciri-ciri dari Metode Penelitian Historis antara lain yaitu :
a.       Membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensistensikan bukti-bukti untuk menguatkan fakta-fakta yang ada.

b.   Data yang dikumpulkan tidak hanya primer (yang diperoleh dari sumber primer, yaitu hasil observasi, atau wawancara peneliti sendiri) tetapi juga sekunder (diperoleh dari sumber sekunder, yaitu hasil observasi orang lain).

c.       Untuk menentukan bobot data, dilakukan dua macam kritik, yaitu (1) eksternal: meneliti keaslian atau authenticity data, dan (2) internal: meneliti keakuratan atau kebenaran data. Kritik internal ini menguji motif, kejujuran dan keterbatasan si penulis yang mungkin melebih-lebihkan, mengurangi,atau memalsukan data.

Contoh : Penelitian mengenai banjir dijakarta



Sumber :

No comments:

Post a Comment